Halaman
139
Kesan dan Keindahan
8
A.
Menerangkan Sifat Tokoh dalam Kutipan Novel yang
Dibacakan
B. Menilai Pementasan Drama yang Dilakukan Siswa
C. Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel dan Buku
Melalui Kegiatan Membaca Ekstensif
D. Menulis Karya Ilmiah Sederhana dengan
Menggunakan Berbagai Sumber
Kesan dan Keindahan
8
www.maranatha
140
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
A. Menerangkan Sifat Tokoh dalam Kutipan Novel yang Dibacakan
Menikmati karya sastra dengan membaca dalam hati seperti membaca cerpen pada waktu senggang
tentu sudah pernah kamu lakukan. Mendengarkan atau menonton pembacaan puisi dalam suatu
pertunjukan tentu sudah pernah kamu alami. Namun, mendengarkan atau menonton pembacaan novel
atau cerpen dalam suatu acara mungkin belum pernah atau jarang kamu lakukan. Memang, perlombaan
atau pertunjukan baca novel tidak sesering pementasan baca puisi. Dalam pembelajaran ini, kamu akan
berlatih mendengarkan dan menilai pembacaan cuplikan cerita, misalnya penggalan novel atau cerpen.
1. Mendengarkan Pembacaan Cuplikan Cerita
Kamu sudah pernah mendengarkan pembacaan puisi, cerpen, atau novel, bukan?
Apa yang segera kamu rasakan dalam mendengarkan pembacaan puisi, cerpen, atau
novel? Pertama-tama yang kamu rasakan tentu keindahannya. Hal ini berbeda dengan
pembacaan karya yang lain karena puisi, cerpen, dan novel merupakan karya sastra.
Membaca sastra yang disuarakan seperti itu disebut membaca indah.
Dalam membaca indah, kemerduan suara bukan satu-satunya ukuran. Membaca
indah memang memerlukan corak suara yang bagus, tetapi lebih dari itu, pembaca
harus mampu menghayati isi karya sastra yang dibacanya. Dengan menghayati isi
karya sastra itu, pembaca sastra akan mampu menempatkan intonasi, ekspresi, irama,
tempo, suasana, dan nada dengan tepat sesuai dengan cerita. Demikian pula, orang yang
mendengarkan pembacaan karya sastra. Agar dapat mendengarkan dan menghayati
8
Kesan dan Keindahan
Ketika seseorang membaca karya sastra atau menyaksikan
pementasan drama, tentu saja ia ingin memehami dan
memperoleh kesan tertentu. Agar hal tersebut dapat kamu miliki,
ikutilah kegiatan belajar pada pembelajaran ini, antara lain cara
menentukan watak tokoh, cara menilai pementasan drama.
Selain itu, dalam pembelajaran ini kamu akan belajar tentang
cara menemukan gagasan dalam artikel dan menulis karya ilmiah
sederhana.
141
Kesan dan Keindahan
8
pembacaan karya sastra dengan baik, pendengar harus mempunyai kepekaan terhadap
keindahan suara, ketepatan intonasi, ekspresi, irama, tempo, suasana, dan sebagainya.
Dalam pembelajaran ini kamu akan dilatih untuk mendengarkan pembacaan karya
sastra, khususnya prosa
fi
ksi (cerpen atau novel). Agar kamu mempunyai kepekaan
terhadap unsur penentu keindahan pembacaan karya sastra, untuk itu, lakukanlah
kegiatan berikut ini!
a. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3—4 orang!
b. Suruhlah salah seorang temanmu untuk membaca cuplikan cerita berikut ini, yang
lain menutup buku ini!
c. Bersama kelompokmu, nilailah pembacaan cuplikan cerita tersebut dengan
menggunakan format yang disediakan!
d. Tukarkan kasil penilaianmu dengan teman lain dalam kelompok untuk
perbandingan!
e. Kemukakan alasan bila terjadi perbedaan nilai (nilai tidak harus sama)!
f. Laporkan hasil penilaian kelompokmu di muka kelas!
g. Berikan tanggapan dan komentar secara lisan terhadap pembacaan cuplikan cerita
tersebut!
Cuplikan Cerita
BAUSUKU
Karya: Agus S. Malma
Perempuan bernama Yusin itu duduk selonjor di bangku kayu di samping gubuknya, menunggu.
Dipangkuannya, bocah berkulit kusam adalah anaknya, pulas tidur. Yusin mengelus rambut dan
memandangi wajah bocah usia delapan tahun itu, terbenak hari-hari puluhan tahun hidupnya di
perkampungan belakang pasar sayur.
Malam dingin dan gelap. Cahaya yang menyelinap dari sela-sela gubug yang berdiri tak
beraturan itu tak sanggup menembus pekat asap pembakaran sampah yang habis tersiram
hujan. Becek. Air menggenang di mana-mana. Parit kecil yang berkelok di samping gang sempit
menebarkan aroma sayur busuk. Kaleng bekas menumpuk berbaur dengan serpihan kardus dan
sampah plastik.
Seekor nyamuk hinggap di ruas tengah ibu jari kaki Yusin. Menghisap darah lewat pori kulit
sambil nungging. Dengan susah, Yusin mengusir makhluk bermulut lancip itu. Ia tidak berani
menepuknya karena takut bocah di pangkuannya terjaga. Sudah beberapa hari ini, bocah itu tidak
mau tidur di dalam gubug.
”Di luar dingin. Banyak nyamuk!” kata Yusin pada anaknya pada saat pertama kali minta
dipangku di luar malam-malam.
Malam di perkampungan dekat pasar di musim hujan memang dingin dan penuh nyamuk.
Tapi tidak bagi anak lelaki Yusin. Ia akan memandang ibunya dengan tatapan seakan tak pernah
142
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
mengenal kasih sayang kalau permintaannya tidak segera dituruti. Daripada terganggu perasaan
berdosa karena tidak mengajarkan pengertian yang khas diberikan orang tua pada anaknya,
Yusin selalu menuruti kemauan anaknya.... Kalau malam sudah larut dan bocahnya sudah lelap,
barulah Yusin membopongnya masuk gubug.
***
Perkampungan tanpa nama selain nama pasar sayur di depannya itu berpenghuni tetap
anak-anak dan perempuan semata. Lelaki dewasa tak pernah ada yang tinggal lama di situ.
Paling-paling mereka datang untuk memenuhi hasrat pada salah satu penghuni kampung yang
genit mengerlingkan matanya di pasar siang-siang. Dan tak ada bedanya bagi Yusin yang duduk
di luar atau tidur di dalam gubug. Sama-sama dingin dan bernyamuk. Juga sama-sama sunyi dan
intaikan semua kemungkinan.
Yusin menekan dahi anaknya dengan telunjuk. Pelan. Darah meleleh. Bangkai seekor
nyamuk menempel di ujung telunjuk Yusin. Ia mengusap-usapkannya pada dinding gubug. Bocah
di pangkuannya mengerang. Terbangun. ”Ssst ...” bisik Yusin sambil membelai rambut anaknya.
Lembut. Angin malam membawa kembali anak Yusin ke alam mimpi. Malam larut, terdengar
anjing melolong dari rumah-rumah yang jauh dari tempat Yusin duduk bersambut cericit tikus di
sekitar gubug.
Perempuan itu mengantuk. Matanya terpejam-pejam. Sesekali mulutnya terbuka lebar.
Menguap. Dirasanya letih mendera sekujur tubuh. Ratusan kilogram sayur ia gendong siang
tadi. Naik turun truk, keluar masuk pasar. Nafas demi nafas, kepala Yusin tertunduk. Lehernya
menekuk, ujung dagunya menempel dada. Dari bibirnya terdengar decapan. Ia menahan liur.
Ketika dahinya mengantuk hidung bocah di pangkuannya, ia terjaga. Mengucek-ucek mata.
Segera saja ia pegangi leher anaknya dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya
menyelinap ke bawah paha satu-satunya lelaki yang masih ia cintai itu dan membopongnya
masuk.
Dibaringkanya anak itu di sebuah bale beralas kardus, diselimutinya dengan kain batik coklat
kusam sebelum ia sendiri berbaring miring berbantal lipatan tangan dengan kaki ditekuk. Ia
melindungi anaknya, bahkan ketika nyenyak. Api
senthir
bergoyang tertiup angin. Asapnya hitam
jadi jelaga. Sepi. Hanya guntingan koran di dinding. Ada juga gambar pahlawan anak berbaju besi
warna hitam membawa pedang.
***
Ternyata parit kecil yang mengalir dari pasar sayur itu kental airnya. Seperti bubur. Aromanya
bawang, cabai, kubis, dan segala macam sayur. Tapi busuk. Waktu sarapan perempuan–
perempuan mengerumuni penjual nasi bungkus lauk teri dan bihun. Anak-anak berkulit kusam
mbekisik
jongkok buang hajat di parit, beberapa di antaranya belekan, selebihnya gudik.
Yusin membeli dua bungkus nasi dan satu pisang goreng. Anaknya belum bangun. Ia sarapan
sendiri, pisang goreng dan bungkus nasi yang satunya ia letakkan di meja yang semalam ada
s
enthirnya
. Buru-buru ia tinggalkan gubuk dan anaknya. Ia tak kuat menahan hajat sejak bangun
tidur tadi. Seperti biasa, ia mandi di pancuran pojok pasar. Di sanalah Yusin dan perempuan-
permpuan belakang pasar membersihkan diri sebelum dan sesudah berkintal-kintal sayuran
mereka gendong.
Selesai mandi, Yusin bergabung dengan teman perempuan-perempuannya di pintu masuk
pasar. Ngobrol ngalor ngidul sambil cekikikan. Akrab. Satu dua orang memekik ketika centeng
143
Kesan dan Keindahan
8
Agar penilaianmu terhadap pembacaan cerita oleh temanmu tadi dapat kamu
lakukan dengan baik, gunakan rubrik penilaian seperti berikut yang terdapat dalam
buku tugas!
Rubrik Penilaian Pembacaan Cerita
No.
Unsur yang Dinilai
Amat Bagus
Bagus
Cukup
Kurang
1
Intonasi
2
Irama
3
Nada
4
Tempo
5
Pemenggalan kalimat
(jeda)
2. Menentukan Tokoh dan Sifatnya
Tentu kamu telah memiliki kepekaan dalam mendengarkan pembacaan karya
sastra. Dalam kegiatan pembelajaran yang lalu, kamu telah mendengarkan dan mencoba
memberikan penilaian terhadap pembacaan cuplikan cerita. Sekarang kamu akan
berlatih menentukan tokoh dan sifat tokoh. Baca kembali cuplikan cerita yang lalu dan
tentukan siapa saja tokohnya dan bagaimana sifat tokoh?
pasar lewat dan tangannya menggamit pantat atau apa saja bagian tubuh mereka sekedar unjuk
kuasa pagi-pagi. Tapi cibiran perempuan-perempuan itu membuat centeng pasar yang tubuhnya
penuh tato tak sanggup ngakak bangga. Ia cuma cengengesan menahan perasaan nggak enak.
Hambar.
Sebuah pick up L300 masuk. Baknya penuh bawang merah segar ikatan. Di samping sopir,
duduk perempuan gemuk
bermake up
tebal memegang tas tenteng bertuliskan nama toko
emas. Juragan bawang. Tiga orang teman Yusin yang datang paling pagi bergegas naik setelah
menyapa perempuan di samping sopir. Yusin dan teman-temannya meneruskan obrolan. Centeng
pasar datang lagi. Ia meminta empat orang untuk menaikkan karung-karung berisi cabai merah
ke atas Fuso yang parkir di dalam pasar sejak semalam. ”Buat pasar induk!” kata centeng pasar
ketika salah seorang bertanya. Basa-basi.
Siang naik, begitu pun kesibukan di pasar. Truk-truk datang dari jauh dan pergi sampai jauh.
Membawa hasil bumi dari dan ke pulau seberang. Saling tukar. Juragan, centeng mengejar anak-
anak yang dengan terampil menjumput butiran bawang dari tumpukannya. Ada yang dibentak
bahkan ditempeleng. Entah supaya apa. Sopir truk bercanda dengan pelayan warung sementara
kernetnya mendengkur kelelahan di jok. Sumpah serapah berhamburan di mulut lelaki berlepotan
oli yang sibuk di kolong truk yang parkir di belakang truk yang kernetnya sedang mendengkur.
Seorang tukang becak mengelap wajah dan lehernya dengan handuk kecil setelah melahap
sarapan bubur kacang ijo. Di tangannya terselip sebatang rokok.
***
144
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Untuk lebih mendalami isi cupikan cerita tersebut dan menjelaskan sifat tokoh,
kerjakan tugas di bawah ini dengan langkah-langkah berikut!
a. Berkelompoklah kembali sesuai dengan pembagian waktu mendengarkan pembacaan
cuplikan cerita!
b. Bacalah dengan saksama dan diskusikan dalam kelompokmu tentang isi cerita
tersebut!
c. Tentukan tokoh-tokoh yang ada!
d. Tentukan sifat-sifat tokoh dan berilah buktinya berdasarkan kata atau kalimat yang
ada! Pakailah format berikut ini!
Nama Tokoh
Sifat Tokoh
Bukti (Kata/ Kalimat dari Cerita)
e. Laporkan hasil kerja kelompokmu dan mintalah kelompok lain untuk
menanggapinya!
f. Kerjakan tugas ini dalam buku tugas!
B. Menilai Pementasan Drama yang
Dilakukan Siswa
Pada dasarnya setiap manusia
memiliki jiwa seni. Jiwa seni dapat
disuburkan dengan menonton berbagai
pertunjukan seni. Pada kegiatan ini
kamu bersama kelompokmu akan
menonton pementasan drama dari
teman-temanmu. Berlatihlah untuk
menentukan unsur-unsur yang dinilai
dalam pementasan drama dan berlatih
menilai pementasan drama itu.
Pementasan teater dengan latar
145
Kesan dan Keindahan
8
1. Menentukan Unsur-unsur Pementasan Drama
Pementasan drama pada dasarnya merupakan perwujudan dari skenario drama.
Perwujudan ini merujuk kepada unsur-unsur pementasan drama. Berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat kamu kembangkan untuk menentukan unsur-unsur pementasan
drama.
a. Ekspresi
fi
sik dan psikis tokoh (penjiwaan karakter)
b. Ekspersi verbal (kelancaran dan kesesuaian dialog)
c. S
etting
(tata panggung, tata rias, kostum, tata suara, tata cahaya)
d. Pergerakan pemain (pengaturan posisi, keluar masuknya pemain)
Akan tetapi, unsur-unsur pementasan itu seharusnya disesuaikan dengan situasi
dan kondisi, misalnya pementasan di sekolahmu tidak harus berupa pertunjukan yang
ideal seperti pementasan drama yang sesungguhnya. Hal ini tentu bergantung pada
kebutuhan, untuk apa pertunjukan itu kamu lakukan. Apabila pertunjukan kamu
lakukan untuk acara hari ulang tahun sekolah misalnya, pertunjukan itu harus lengkap
termasuk penggunaan lampu (
lighting
). Akan tetapi, untuk pelajaran di dalam kelas,
pertunjukan yang kamu lakukan tentu tidak seideal itu.
2. Menilai Pementasan Drama
Menilai pementasan drama dapat dilakukan dengan berdiskusi sebelumnya. Setelah
unsur-unsur yang akan dinilai disepakati. Lakukankah langkah-langkah berikut!
a. Berkelompoklah!
b. Berilah komentar drama yang telah kalian tonton berdasarkan hal-hal berikut!
1) Bagaimana mengimprovisasikan gerak, ekspresi
fi
sik dan psikis sesuai dengan
watak tokoh yang digambarkan dalam naskah drama?
2) Apakah intonasi dialog yang ditampilkan sesuai dengan isi drama dan sesuai
dengan suasana yang digambarkan?
3) Apakah dialog-dialog antarpelaku dilakukan secara lancar sesuai dengan isi
naskah?
4) Apakah latar (
setting
) yang ditampilkan sesuai dengan peristiwa yang
digambarkan?
5) Apakah pergerakan pemain lancar dan pemain tampak menguasai panggung?
6) Laporkan hasil kerja kelompokmu dan mintalah kelompok lain untuk
menanggapinya!
7) Kerjakan tugas ini dalam LKS!
C. Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel dan Buku Melalui
Kegiatan Membaca Ekstensif
Jika kamu akan membaca sebuah artikel/buku, langkah pertama adalah mengenali sekilas artikel/
buku itu. Tujuannya agar kamu memiliki gambaran umum tentang isi buku, sebelum membacanya
secara teliti. Hal itu dilakukan dengan cara mencermati halaman judul, membuka daftar isi, membaca
kata pengantar, halaman sampul belakang, dan membaca sekilas beberapa bagian halaman dalam.
Dalam subbagian ini kamu akan berlatih membaca garis besar informasi dengan membaca sekilas.
146
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
1. Menemukan Gagasan
Bacalah secara sekilas wacana berikut, kemudian buatlah beberapa catatan penting
dari wacana tersebut secara berkelompok untuk menentukan gagasannya! Pertama,
bacalah dengan cepat bacaan yang berjudul
Simulasi Pemilu yang Menguatkan Keyakinan
berikut! Caranya, ikuti langkah berikut!
a. Tempatkan pandangan mata agak masuk ke dalam pada setiap awal baris! Bukan
tepat di huruf pertama.
b. Gerakkan mata ke samping kanan dengan cepat, meloncat-loncat dalam dua sampai
tiga kata! Jangan membaca kata demi kata!
c. Temukan kata-kata kuncinya! Pahami maksud kalimatnya! Loncatilah bagian-bagian
yang tak penting!
d. Tentukanlah gagasannya!
Berkelompoklah tiga-tiga! Bacalah secara sekilas sendiri-sendiri, lalu temukan hal-
hal penting yang perlu dicatat! Kemukakan dalam kelompok!
Simulasi Pemilu yang Menguatkan Keyakinan
Tiada jalan mundur bagi pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Yang ada,
maju terus karena hajat demokrasi itu bisa dilaksanakan di Indonesia.
Optimisme itulah yang semakin bersemi ketika simulasi mengenai
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung sukses
dilaksanakan kemarin. Simulasi itu diselenggarakan
Centre for Electoral
Reform (Cetro)
dan melibatkan lebih dari 1000 pelajar kelas satu dari
tujuh SMU di Jakarta.
Simulasi itu memang sengaja melibatkan pelajar SMU kelas satu.
Merekalah yang pada 2004 nanti untuk pertama kali memiliki hak suara.
Jadi, sekali berenang dua pulau terlampaui.Yaitu, selain melakukan
simulasi, juga memperkenalkan sistem pemilihan yang baru kepada pemilih pemula.
Dalam simulasi itu, setiap kandidat presiden memaparkan programnya lengkap dengan janji-janjinya
bila terpilih. Lalu, diadakan debat publik menampilkan sesama kandidat. Kepada rakyat yang berhak
memilih diberi pula kesempatan mengajukan pertanyaan langsung kepada sang calon presiden .
Akhirnya, tibalah saatnya mencoblos.
Kesimpulan, pemilihan presiden dan wakil peresiden secara langsung dapat dilaksanakan
pada 2004. Sebuah kesimpulan yang penting, bahkan sangat penting, di tengah keraguan yang
disembunyikan bahwa pemilihan presiden secara langsung belum waktunya dilaksanakan di
Indonesia. Alasannya pun bermacam-macam, dari yang sangat praktis hingga yang terdengar
mulia, tetapi merendahkan rakyat. Alasan sangat praktis, misalnya, tidak cukup waktu persiapan,
terlebih karena undang-undangnya pun hingga sekarang belum beres. Alasan mulia, tetapi
merendahkan, contohnya, bahwa rakyat negeri ini belum siap menghadapi pemilihan presiden
147
Kesan dan Keindahan
8
Setelah kamu membaca, isilah format yang terdapat dalam buku tugas seperti format
berikut! Diskusikan antarkelompok.
No. Catatan-catatan penting dari wacana
1. .............................................................................................................................
2. .............................................................................................................................
3. .............................................................................................................................
4. .............................................................................................................................
5. .............................................................................................................................
6. .............................................................................................................................
7. .............................................................................................................................
8. .............................................................................................................................
Setelah kamu membuat catatan penting dari teks
Simulasi Pemilu yang Menguatkan
Keyakinan
, lakukanlah kegiatan berikut!
a. Sampaikanlah hasil catatanmu itu secara lisan di depan kelas!
b. Pada saat teman kamu dari kelompok lain menginformasikan hal-hal penting
dari wacana, buatlah catatan untuk merangkum informasi-infomasi yang
disampaikannya!
secara langsung. Bahkan dibuat-buat agar seram, bahwa pemilihan presiden secara langsung
potensial menimbulkan kon
fl
ik di level masyarakat, di tingkat akar rumput.
Apa pun alasannya, ada kecenderungan diam-diam di kalangan elite partai politik untuk
menunda pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Caranya, sengaja
atau tidak sengaja memperlambat penyelesaian undang-undang politik yang diperlukan. Kalangan
DPR tampak berleha-leha, hidup tanpa produkti
fi
tas.
Memilih presiden dan wakil presiden secara langsung memang bukan perkara yang
menyenangkan bagi elite partai. Sebab, tidak ada lagi ruang bagi dagang sapi, untuk bagi-bagi
kursi. Juga, tidak ada lagi peluang untuk menjadi
king maker
yang menentukan bukan mereka,
melainkan rakyat yang memiliki hak suara.
Maka, dari sudut apa pun pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung jelas
tidak menguntungkan, terutama bagi partai yang sedang berkuasa. Dari sudut
money politic
pun
semakin mahal dan semakin sulit untuk membeli jutaan suara di masyarakat dibanding hanya
membeli ratusan suara di MPR. Semakin gampang untuk dibongkar, sebab kian banyak mulut
yang disuap semakin banyak pula yang bocor.
Simulasi yang dilakukan Cetro bukanlah simulasi yang sempurna. Ia juga bukan replika dari
kenyataan yang sesungguhnya. Tetapi, dari sudut moral politik, simulasi itu berhasil menguatkan
kembali keyakinan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung merupakan obat
yang sehat bagi lahirnya pemimpin baru bangsa ini.
Dikutip dari
Media Indonesia
,
18 November 2002
148
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
c. Bandingkanlah hasil catatanmu dengan catatan teman lain!
d. Kemukakanlah pendapatmu mengenai perbandingan hasil catatan itu!
Hal-hal penting yang dicatat kelompok lain!
Informasi tentang hal-hal penting dalam wacana telah kamu tuliskan dan kamu
diskusikan dengan teman-temanmu. Dari informasi yang telah kamu dengar, tentu
kamu dapat menentukan gagasan penulis. Tentukanlah gagasan dari wacana tersebut!
Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Mengutip Pernyataan dari Artikel atau Buku
Mengutip pernyataan dari artikel atau buku merupakan salah satu indikator penting
dalam karya ilmiah. Artikel atau buku itu disebut sebagai rujukan kepustakaan. Rujukan
kepustakaan dapat dipakai sebagai satu di antara indikator untuk menunjukkan
seberapa jauh wawasan penulis (Kisyani-Laksono, 1992). Rujukan kepustakaan pada
hakikatnya berfungsi memudahkan pembaca melihat sumber dokumen yang digunakan
penulis. Yang perlu dikenali penulis dalam membuat rujukan kepustakaan antara lain
bahwa setiap sumber rujukan sekurang-kurangnya memiliki unsur-unsur kepustakaan:
nama pengarang, judul tulisan, tempat dan tahun terbit, nama penerbit. Dalam isi,
rujukan kepustakaan berwujud catatan pustaka, adapun di bagian akhir berwujud
daftar pustaka.
Catatan pustaka yang ada dalam isi suatu karya ilmiah
harus
terdapat dalam daftar
pustaka, demikian juga sebaliknya.
Catatan pustaka, seperti halnya daftar pustaka, sebaiknya mencantumkan
rujukan
mutakhir
yang tecermin dari angka tahunnya. Walaupun demikian, rujukan lama
dapat juga digunakan dengan pertimbangan tertentu. Bahkan, beberapa tulisan sejarah,
misalnya, mewajibkan adanya bahan rujukan bertahun lama.
Contoh:
Setelah kamu mempelajari bagian ini, bacalah artikel atau buku, kemudian buatlah
dua kutipan dari bacaan itu!
Harsojo (1998:23) mengatakan bahwa ....
”Nilai surat sebagai sarana komunikasi terletak pada mudah tidaknya surat itu dipahami pembaca”
(Kisyani-Laksono, l998: 33).
Nama kelompok
Hal-hal Penting
1. .............................
a. ......................................................
b. ......................................................
2. .............................
a. ......................................................
b. ......................................................
3. .............................
a. ......................................................
b. ......................................................
149
Kesan dan Keindahan
8
D. Menulis Karya Ilmiah Sederhana dengan Menggunakan Berbagai
Sumber
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting.
Dengan menguasai keterampilan tersebut, kamu dapat menuangkan apa yang kamu pikirkan dalam
bentuk tulisan. Selain itu, kamu juga dapat mengemukakan gagasan dan argumentasi kamu dalam
bentuk tulisan yang sederhana sehingga dapat dibaca orang lain. Dalam pembelajaran ini, kamu akan
berlatih menulis karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber acuan dan teori untuk
mendukung pendapat dan argumentasi kamu.
1. Mengamati Gambar dan Mengemukakan Pendapat dan Argumentasi
Bila kita membaca, menonton televisi, atau menyaksikan keadaan lingkungan di
sekitar, sering kita melihat keadaan lingkungan yang sangat memprihatinkan. Misalnya,
penggundulan hutan, rusaknya terumbu karang, rumah-rumah kumuh, sampah,
bencana banjir dan sebagainya. Melihat itu semua, tentu ada sesuatu yang ingin kita
ungkapkan secara tertulis. Mungkin ide, pendapat, atau pemecahan masalah! Nah, itu
semua dapat kita tulis.
Amatilah gambar berikut! Kesan apa yang kamu peroleh?
Gambar 1
Gambar 2 Gambar 3
Dengan mengamati gambar di atas tentu kamu dapat mengidenti
fi
kasi apa yang
dilukiskan dalam gambar tersebut. Kemukakan pendapatmu tentang keadaan
lingkungan yang dilukiskan pada gambar tersebut! Diskusikan dengan teman di
dekatmu tentang apa yang terjadi dalam gambar itu! Tuliskan pendapat yang disertai
alasan (argumen) mengenai keadaan lingkungan yang terdapat dalam gambar tersebut
dalam bentuk kalimat!
Tuliskan pendapatmu pada kolom yang tersedia dalam buku tugas secara berurutan!
Berikut ini adalah model kolomnya.
Pendapat/Argumen
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Pertama
Kedua
Ketiga
Simpulan
150
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
2. Menentukan Sistematika Karya Ilmiah
Sebelum kamu menyusun sebuah karya ilmiah, terlebih dahulu kamu harus
mengetahui sistematika dan menyusun kerangkanya. Secara garis besar sistematika
karya ilmiah minimal terdiri atas pendahuluan, isi, penutup, dan daftar pustaka. Adapun
fungsi kerangka karangan adalah sebagai pemandu pada saat kamu akan menyusun
sebuah karangan yang utuh. Untuk dapat menyusun kerangka karangan perhatikan
langkah-langkah berikut!
a. Tentukan topik! Kemaslah judul itu dalam pernyataan yang menarik!
b. Gunakan buku sumber untuk mendukung pendapat atau argumenmu dari berbagai
sumber (majalah, koran, buku pelajaran, buku bacaan, atau pendapat orang)
c. Identi
fi
kasilah hal-hal yang mendukung masalah yang akan kamu bahas!
d. Klasi
fi
kasikan masalah tersebut secara berurutan!
e. Susunlah sebuah kerangka karangan!
Untuk memudahkan kamu dalam menyusun kerangka karangan, perhatikan contoh
sistematika dan kerangka karangan berikut!
No. Sistematika
Kerangka Karangan
1 Topik
Penebangan Hutan
2 Pembuka
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 ......................
1.6 ......................
3 Isi
II. Penyebab Penebangan Hutan
2.1 ......................
2.2 ......................
2.3 ......................
III. Akibat Penebangan Hutan
3.1 .....................
3.2 .....................
IV. Cara Mengatasi Masalah Penebangan Hutan
4.1 ......................
4.2 .......................
4 Penutup
V. Simpulan
151
Kesan dan Keindahan
8
3. Menuliskan Catatan Pustaka dan Daftar Pustaka sebagai Rujukan
Kerangka karangan yang sudah kamu susun pada kegiatan sebelumnya, tentu akan
kamu tindak lanjuti dengan mengembangkannya menjadi karangan yang utuh.
Agar kamu dapat mengembangkan kerangka karangan tersebut menjadi karangan
yang baik, gunakanlah buku sumber dan bacaan lain yang telah kamu sediakan untuk
menguatkan pendapat dan argumentasimu! Buku sumber dan bacaan lain akan
dicantumkan dalam catatan pustaka dan daftar pustaka. Berikut ini adalah contoh
catatan pustaka dan daftar pustaka.
a. Contoh Catatan Pustaka (yang dicetak tebal)
Dalam penulisan catatan pustaka, hal yang perlu ditulis adalah nama penulis (jika
nama lebih dari satu kata, ditulis kata yang terakhir), tahun terbitan, dan nomor halaman.
Ketiga hal tersebut ditulis di antara kurung kecil. Antara nama dan tahun terbitan diberi
tanda koma (,) dan antara tahun terbitan dan nomor halaman diberi tanda titik dua (: ).
Perhatikan penulisan contoh catatan pustaka berikut (yang ditulis tebal).
b. Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Urutan dan komponen yang perlu ditulis dalam penulisan daftar pustaka adalah (1)
nama penulis buku, (2) angka tahun terbitan, (3) judul buku, (4) nama kota penerbitan
buku, dan (5) nama penerbit. Perhatikan contoh berikut. Di antara komponen tersebut
digunakan tanda titik (.), kecuali antara kota penerbitan dan nama penerbit dipakai
tanda titik dua (:).
Ari
fi
n, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1993.
Seribu Satu Kesalahan Berbahasa
. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Kisyani-Laksono. 1992. ”Teknik Penulisan Karya Ilmiah” dalam
Media Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan,
58 (Januari 1992, XIV). Surabaya: IKIP Surabaya.
Latief, A. (ed). 2001.
Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Ejaan.
Jakarta: Pusat Bahasa,
Departemen Pendidikan Nasional.
Moeliono, Anton M. 1989.
Kembara Bahasa
. Jakarta: Gramedia.
______. 1991.
Santun Bahasa.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pada awal abad XX, Karesidenan Besuki adalah daerah penerima transmigrasi. Menurut
Poesponegoro (1990: 101), pada tahun 1920¾1930 kenaikannya tidak kurang dari 32,9 per seribu
jiwa. Pada tahun 1845, penduduk Madura yang ada di Karesidenan Besuki ada sekitar 90% dari
jumlah seluruh penduduk
(Tjiptoatmodjo, 1983: 279)
. Kemudian, tahun 1930 diperkirakan hanya
45% dari pendukung budaya dan bahasa Madura yang berdiam di pulau asal. Pada tahun yang
sama, 97,8% penduduk Kabupaten Panarukan (Situbondo) dan 98,2% penduduk Kabupaten
Bondowoso--keduanya termasuk dalam Karesidenan Basuki--berasal dari Madura
(Poesponegoro
dan Soekmono,1990:115).
152
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
4. Menulis Karya Ilmiah Sederhana dan Menyuntingnya
Setelah kamu mempelajari contoh sistematika dan kerangka karangan, kamu pasti
dapat menjadikan kerangka karangan itu menjadi karangan argumentasi yang utuh.
Kerjakanlah! Jika kamu memilih topik lain, silakan! Tentu kamu dapat menyusun bentuk
kerangka karangan yang lain. Bersama teman di dekatmu buatlah kerangka karangan
dengan tema penyelamatan lingkungan! Penulisan sumber rujukan berupa catatan
pustaka dan daftar pustaka seperti contoh di atas merupakan hal penting yang harus
ada dalam karya tulis ilmiah.
Dalam kegiatan ini kamu diminta mengembangkan kerangka karanganmu menjadi
karangan yang utuh! Kerjakan tugas ini dalam buku tugas! Selanjutnya cobalah
menyunting secara berpasangan! Gunakan bahasa secara baik dan benar! Pilihan
kosakata harus digunakan secara tepat dan cermat! Gunakan ejaan dan tanda yang
tepat! Perbaikilah tulisanmu berdasarkan hasil suntingan, kemudian terbitkanlah di
majalah dinding!
Rangkuman
Pada kegiatan belajar unit 8 subbagian A kamu telah belajar membaca indah tentang
karya sastra (puisi, cerpen, novel). Ketika kamu mendengarkan pembacaan karya sastra,
pertama kali yang kamu rasakan tentu keindahannya. Membaca karya sastra yang disuarakan
secara indah itulah yang disebut membaca indah. Dalam membaca indah, kemerduan dan
kebagusan suara bukan ukuran satu-satunya, melainkan lebih dari itu, pembaca harus
menghayati tema dan isi karya sastra sehingga pembaca dapat menempatkan intonasi,
ekspresi, irama, tempo, suara, dan nada dengan tepat sesuai dengan tema dan isi karya
______. (ed). 2001a.
Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Bentuk dan Pilihan Kata.
Jakarta:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
______. (ed). 2001b.
Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Tata Istilah.
Jakarta: Pusat Bahasa,
Departemen Pendidikan Nasional.
Rakhmat, Jalaludin. 1996. ”Komunikasi dan Perubahan Politik di Indonesia”. dalam Yudi Latif
dan Idi Subandy (ed).
Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru.
Jakarta: Mizan.
Suparno, 1999. ”Langkah-Langkah Penulisan Artikel Ilmiah”. Makalah Pelatihan Penulisan Artikel
Bagi Peneliti/Penulis Potensial. Malang: JIP IKIP Malang.
Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono. 1992.
Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah
. Jakarta: Kelompok
24 Perbanas.
153
Kesan dan Keindahan
8
sastra. Dengan menghayati tema, isi, alur, latar cerita, pembaca akan dapat menentukan
pelaku-pelaku yang menjadi tokoh cerita. Bahkan, pembaca akan dapat mengidenti
fi
kasi
sifat-sifat pada setiap tokoh cerita.
Pada kegiatan belajar unit 8 subbagian B kamu telah belajar tentang pementasan drama.
Pementasan drama merupakan perwujudan dari skenario drama yang merujuk pada unsur-
unsur pementasan. Untuk menentukan unsur-unsur pementasan drama, seseorang dapat
mengidenti
fi
kasinya atas dasar beberapa komponen pokok, yakni ekspresi
fi
sik dan psikis
tokoh, ekspresi verbal,
setting
, dan pergerakan pemain. Namun, penentuan unsur-unsur
pementasan drama perlu memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Atas dasar unsur-
unsur pementasan drama itulah, penilaian terhadap pementasan drama dapat dilakukan.
Pada kegiatan belajar unit 8 subbagian C, kamu telah belajar menemukan ide pokok dalam
bacaan. Untuk menemukan gagasan atau ide pokok bacaan, seseorang dapat melakukannya
dengan membaca ekstensif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membaca cepat, caranya
(1) pusatkan perhatian pada bacaan, (2) pandangan mata agak ke dalam, bukan awal
baris, (3) gerakan mata ke kanan secara meloncat, jangan kata demi kata, (4) temukan kata
kuncinya, (5) pahami paksud kalimat-kalimatnya, (6) loncati kalimat yang tidak penting,
(7) tentukan gagasannya. Dalam bacaan sering dijumpai kutipan pendapat orang lain. Jika
seseorang mengutip pendapat orang lain, ia harus mencantumkan sumber pustakanya. Oleh
sebab itu, penulis harus mengetahui cara menuliskan catatan sumber pustaka dan daftar
pustaka di dalam tulisannya.
Pada kegiatan belajar unit 8 subbagian D kamu telah belajar cara menuangkan gagasan
dalam bentuk tulisan dan cara menyunting sebuah tulisan. Menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai. Dengan menguasai keterampilan ini seseorang
dapat menuangkan apa pun yang dipikirkan ke dalam bentuk tulisan. Selain itu, penulis
juga dapat mengemukakan gagasan dan argumentasinya dalam bentuk tulisan yang
sederhana sehingga dapat dibaca orang lain. Jika penulis mengutip pendapat orang lain,
ia wajib menuliskan sumber pustakanya, baik dalam catatan pustaka maupun dalam daftar
pustaka. Jika seseorang telah menyelesaikan sebuah tulisan ilmian, ia harus menyuntingnya
terlebih dahulu, sebelum dipresentasikan atau diterbitkan. Hal yang perlu disunting adalah
penggunaan bahasa (ejaan, pilihan kata, bentuk kata, dan kalimat) dan kesesuaian antara isi,
masalah, tema, dan judulnya.
Evaluasi
A. Jawablah soal latihan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Ketika kamu mendengarkan pembacaan karya sastra, hal yang kamu rasakan pertama
kali adalah ....
154
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
A. kejelasan suara
B. keindahan pembacaan
C. keras lemahnya ekspresi
D. ketepatan penafsiran
2. Pada waktu kamu mementaskan sebuah drama, sesungguhnya kamu telah melakukan
....
A. pemenuhan acara sekolah
B. pelampiasan keinginan
C. pengekspresian kepuasan batin
D. perwujudan skenario drama
3. Dalam pementasan drama, hal-hal berikut yang tidak tergolong
setting
adalah ....
A. tata posisi pemain
B. tata panggung
C. tata lampu
D. tata kostum
4. Unsur-unsur pementasan drama di sekolah tidak harus secara ideal. Untuk itu, kita
harus mempertimbangkan ....
A. idealisme para pemain drama
B. situasi, kondisi, dan tujuan pementasan
C. kebebasan imajinasi para pelaku
D. kedalaman apresiasi para pemain
5. Penulisan catatan sumber yang berada dalam teks berikut ini benar, kecuali ....
A. ... (Ramlan, 1995: 13).
B. Sartono berpendapat bahwa ... (2006: 25).
C. Sutrisna (1997) berpandangan bahwa ... (1997: 17).
D. Menurut pendapat Sutardi (2005:22) bahwa ....
6. Penulisan daftar pustaka berikut benar, kecuali ....
A. Ari
fi
n, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1993.
Seribu Satu Kesalahan Berbahasa
. Jakarta:
Akademika Pressindo.
B.
Kisyani-Laksono. 1992. ”Teknik Penulisan Karya Ilmiah”. dalam
Media Pendidikan
dan Ilmu Pengetahuan,
58 (Januari 1992, XIV). Surabaya: IKIP Surabaya.
C. Latief, A. (ed). 2001. “
Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia:Ejaan”.
Jakarta: Pusat
Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
D. Moeliono, Anton M.
Kembara Bahasa.
1989. PT Gramedia. Jakarta.
155
Kesan dan Keindahan
8
B. Kerjakan tugas berikut!
1.
Buatlah sebuah kerangka karangan dengan topik “Kebersihan Pangkal Kesehatan”!
2. Untuk mengembangkan topik “Kebersihan Pangkal Kesehatan”! carilah sumber
rujukan buku yang membicarakan topik tersebut, kemudian tulislah buku-buku
rujukan tersebut dalam wujud daftar pustaka.
Refleksi
Setelah kamu melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran ini, cobalah kamu
renungkan kembali apa yang telah dan belum kamu kuasai serta bagaimana kesanmu
terhadap pembelajaran yang kamu lakukan, dengan memberikan tanda centang (
√
) pada
kotak YA atau TIDAK atas dasar pernyataan panduan berikut ini!
No.
Pernyataan Pemandu
Ya
Tidak
1
Saya telah memahami perbedaan dan persamaan antara cerpen,
novel, dan drama.
2
Saya dapat mengenali nilai-nilai yang terkandung dalam karya
sastra cerpen, novel, drama yang saya baca.
3
Saya dapat menyebutkan unsur-unsur penting dalam pementasan
drama.
4
Saya dapat mengenali nilai-nilai yang terkandung dalam naskah
drama yang akan saya pentaskan.
5
Saya telah memahami perbedaan antara membaca intensif dan
membaca ekstensif.
6
Saya mengetahui alasan mengapa catatan sumber pustaka itu
bersifat wajib jika seseorang mengutip pendapat orang lain.
7
Saya senang dapat mengambil hikmah dan manfaat dalam
kegiatan membaca ekstensif.
156
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
8
Saya telah memahami perbedaan antara tulisan ilmiah dan
nonilmiah.
9
Saya dapat menulis catatan sumber pustaka dan daftar pustaka
dengan benar jika saya menulis karya ilmiah.
10
Saya senang dapat mengambil hikmah dalam kegiatan menulis
karya ilmiah.
11
Saya dapat mengikuti kegiatan belajar pada bab ini dengan baik.
12
Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah diikuti dan
membuat saya senang dan bergairah belajar bahasa dan sastra
Indonesia.